Pilkada di Wonosobo, Golkar Tidak Ingin Muncul Calon Tunggal
WONOSOBO- Hadapi Pilkada Wonosobo 2020, Partai Golkar akan mengintensifkan komunikasi dengan partai lain. Meskipun saat ini sudah ada dua partai yang bergabung, namun dari sisi jumlah masih kurang untuk mengusung bakal calon bupati dan wakil bupati. “Terkait pilkada 2020, Golkar akan gelar komunikasi dengan partai lain. Saat ini sudah bergabung Perindo dan PPP. Itu baru 8 kursi, kurang satu atau dua kursi lagi,” ungkap Plt Ketua DPD Partai Golkar Wonosobo, Iqbal Wibisono, kemarin. Menurutnya, Golkar saat ini sudah mulai melakukan berbagai persiapan. Melakukan konsolidasi persiapan pilkada di gedung DPD Partai Golkar Wonosobo. Diantaranya dengan mengelar workshop dan pendidikan politik bagi kader partai. “Hari ini kita mengadakan kegiatan konsolidasi persiapan pilkada yang diikuti ratusan kader dan pengurus Partai Golkar,” ujarnya. Baca juga Merapi Kembali Menggeliat, Masyarakat Dilarang Beraktivitas di Radius 3 Km Berkaitan dengan perkembangan politik di Wonosobo, yaitu munculnya koalisi besar untuk menghadapi pilkada 2020, pihaknya mengaku menghormati koalisi tersebut. Namun, diharapkan koalisi besar tidak mematikan munculnya calon-calon lain di luar mereka. “Soal koalisi besar itu kita hormati, namun kita berharap koalisi itu tidak mematikan munculnya calon -calon lain. Masak Wonosobo hanya memunculkan calon tunggal. Kan ada petahan juga, kalau hanya calon tunggal saru to.. yo,” katanya Lebih lanjut dikatakannya, terkait bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung pada pilkada serentak, Partai Golkar memiliki banyak kader internal. Bahkan, pihaknya juga membuka kesempatan bagi siapapun yang berkeinginan maju dalam pilkada bisa mendaftar melalui Partai Golkar. “Kader internal Golkar kan banyak sekali. Jadi untuk calon bupati, Golkar tidak miskin stok, ada banyak kader. Tinggal bagaimana bobot, bebet, bibit, kober, bener dan memper. Itu kan penting,” katanya. Akan tetapi untuk mewujdukan itu, saat ini komunikasi intensif akan dilakukan Partai Golkar dengan partai lain. Hal itu untuk melengkapi langkah partai dalam mengusung calon bupati dan wakil bupati pada pilkada serentak 2020. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: